Minggu, 13 Februari 2011

Sebatas Mimpi

                      Jam dinding menunjukkan pukul 06.30, mata pun terbuka karena mendengar dua suara bising yaitu kakokan ayam tetangga serta bunyi pedagang tempe yang berteriak,”pe…..tempe….. tempe pakde rasa dele”.
                     Aku pun segera bangun, mata pun melototi jam dinding yang menunjukkan pukul 06.30 pagi.
“Bisa mati aku kalau berangkat terlambat lagi”, Segera ku tuju kamar mandi dan mandin sebersih mungkin. Setelah mandi aku menuju kamar, seperti biasa aku dandan secantik putri, setiap aku melihat wajahku dalam cermin aku selalu berfikir dan berkata,”Aku cantik, rambutku panjang dan lurus, kulitku putih, aku kurus dan tinggi tapi, kenapa tak ada satu pun cowok yang mau mendekatiku??”. Tiba-tiba mamaku memanggilku untuk sarapan. Tapi aku tak mau karena aku diet mania. Keluar dari kamar hanya ku minum satu gelas susu. Aku pun segera berangkat dan tak lupa aku minta izin dulu pada orang tuaku.
                   Pak Sodor supir pribadi papaku segera mengantarkan aku sekolah yang jaraknya hanya 500m dari rumahku.Setelah menempuh jarak 400m dari rumahku, tiba-tiba ban mobil kempes, terpaksa aku harus jalan kaki. Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 07.30 WIB, padahal sekolahku masuk pukul 07.15 WIB. Aku pun lari sekuat tenaga sampai keringat basah mengguyuri tubuh cntikku. Sesampainya di sekolah gerbang sudah tertutup tanpa berfikir panjang lagi aku pun memnjat pagar sekolah dan tidak tersadar rokku robek 5cm.
Pak Kadir selaku satpam sekolahku mengetahui kalau aku memanjat pagar sekolah, harus ku keluarkan lagi uang 50.000 untuk menutup mulutnya ember tuju turunan.
“Pak ingat! Jangan pernah buka mulut!”, kataku sambil meletakkan uang pada mulutnya.
“OKe Miss Vionata Bastian yang selalu menyogok saya.” Jawab Pak Kadir sambil mencium uang 50.000 tadi.
Untung Pak Kadir itu orangnya mudah di kibulin. Sampai di depan kelas aku merasa lega karena Miss Chelind si cerewet itu belum masuk kelas. Tapi anehnya kenapa semua teman-temanku pada ngelihatin aku penuh senyuman kecil mengejek. Tapi aku biarkan mungkin mereka semua pada kangen sama aku. Aku segera duduk di bangkuku dan seperti biasa aku selalu menerima surat serta sobekan kertas untuk yang ke tujuh kalinya di laci bangkuku.
Isi surat itu seperti ini.

Kau mimpi-mimpiku….
Cinta gilaku hanya padamu….
Hanya kau belahan jiwa….
Cinta membara tiada tara….

Kalau kamu mau tau aku, aku tunggu kamu di belakang sekolah sepulang sekolah nanti. Lebih jam 15.00 aku pulang.
I LOVE U…

By : Pengagum Rahasia

                  Aku selalu tersenyum-tersenyum bila membaca surat itu, surat. Surat yang berasal dari pengagum rahasiaku. Sobekan kertas yang pertama hingga yang terakhir aku susun jadi satu dan bertuliskan satu kalimat I LOVE U. Hatiku semakin berdebar –debar karena baru pertama kalinya ada cowok yang naksir aku. Saat asyik membaca surat sambil senyum-senyum mengimajinasi, tiba-tiba aku di lempar penghapus oleh Miss Chelind yang sudah datang dari tadi yang sayngnya aku tak sadar.
“Hei kamu!! Maju kerjakan soal nomor 5!!”, perintah Miss Chelind dengan mata melotot yang tertuju kepadaku.
“Baik Miss!!”, Jawabku dengan santainya.
Saat aku mencoba berdiri dari bangkuku, aku merasa sedikit kesulitan untuk berdiri dan ternyata ada yang ngasih permen karet di kursi bangkuku.
“What!!!!! Permen karet!!”, Teriakku histeris.
Aku merasa malu dan semua teman-teman satu kelas pada menertawakan aku. Aku segera maju ke depan dan mengerjakan soal itu.
                      Pelajaran di sekolah pun berakhir dan bel pulang sekolah pun berbunyi. Sebelum pulang aku ingin menemui pengagum rahasiaku itu. Aku berjalan ke belakang sekolah dna berhenti di bawah pisang. Saat ku lihat dari belakang ada seorang cowok yang berdiri di bawah pihon pisang dengan memakai tas hitam, jaket terbaru masa kini. Terlihat keren cowok itu dari belakang.
Aku mendekati cowok itu dan berkata,
“Hei, apa kamu pengagum rahasiaku itu??”, Tanyaku penasaran.
“Ya, aku pengagum rahasiamu itu!”, Jawab cowok itu sambil membalikkan badan kearah Vion.
“Oh My God!!!! Jadi kamu pengagum rahasiaku!!??”, Tanyaku lagi histeris.
“Ya Vion, aku ini pengagum rahasiamu!!”, Jawabnya dengan PDnya.
Ternyata si pengagum rahasiaku itu adalah anak X5 yang kelasnya ada di samping kelasku. Aku merasa kecewa dengan semua ini, cowok yang aku kira ganteng,keren dan cool ternya yang tak lain adalah Bokir anak yang hitam, kurus , dekil , berambut kritimg serta dia itu cowok yang sakit jiwa di sekolahku.
“Asal kamu tau aku sungguh suka sama kamu sejak awal kita bertemu. Apa kamu mau jadi pacarku?”, Tanyanya dengan PDnya sambil memegang tanganku.
“Nggak, aku nggak mau jadi pacarmu!!”, Jawabku sinis dan segera melepaskan tangan Bokir dari tanganku.
Aku segera lari meninggalkan bokir. Tapu Bokir mengejarku terus-menerus sambil berkata,
“Vion I LOVE U!..”
“Pergi..pergi...pergi..!! aku gak mau jadi pacarmu!!”, Teriakku sambil berlari-lari.
Bokir mengatakan itu selama beberapa tiada henti, sampai teman-teman yang melihatnya menertawakan aku. Aku merasa malu dan aku lari sekuat tenaga hingga sampai rumah Aku pun mengunci diri di dalam kamar sambil menahan malu.
                  Jam alarm pun berbunyi, suara alarm yang menggelegar di dalam telingaku semarak membangunkan tidurku. Ternyata kejadian tadi hanyalah sebuah bunga tidur. Dan aku berharap semoga kejadian itu tidak pernah terjadi di hidupku.

Penulis : Rizka Afkarina, SMP N 1 Genteng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar